HUBUNGAN POLA MAKAN DAN GAYA HIDUP SEHAT TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER




HUBUNGAN POLA MAKAN DAN GAYA HIDUP SEHAT TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER PADA MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
Oleh:
Galih Latiano ( V PAI A / 10411011 )
Latar Belakang
Manusia hidup membutuhkan makanan. Tetapi manusia hidup bukan hanya untuk makan. Makan atau makanan merupakan kebutuhan dasar yang tidak bisa tidak harus dipenuhi. Dan pemenuhan kebutuhan hidup manusia akan makanan tidak lain untuk melangsungkan kehidupannya. Meskipun makanan sangat dibutuhkan bukan berarti kita boleh dengan seenak selera memilih sembarang makanan untuk dinikmati. Sebab hal itu tidak saja berpengaruh terhadap kesehatan fisik tetapi juga terhadap pembentukan karakter diri.  
Selama ini mungkin kita kurang memberi perhatian, atau memang tidak menghubungkan antara jenis makanan yang kita sukai dengan kepribadian kita, atau malah kita bertanya-tanya apa hubungannya antara makanan dan kepribadian.
Hampir di semua perguruan tinggi di Indonesia, mahasiswa yang mengalami permasalahan di perguruan tinggi kebanyakan dialamai sejak awal kuliah karena kurang mampunya mahasiswa dalam mengembangkan diri. Seseorang dengan gangguan kepribadian atau karakter biasanya tidak peduli akan kesehatan dirinya. Pola hidup atau kebiasaan buruk pada mahasiswa yang sering dilaporkan adalah tidak teraturnya pola makan pada mahasiswa baik itu dalam pengaturan waktu makan ataupun pemilihan makanan itu sendiri. Hal ini sangat berpengaruh terhadap aspek kesehatan mahasiswa serta sangat mungkin menyebabkan gangguan kepribadian atau karakter.
Padahal seperti kita ketahui bersama, diatara faktor pendorong pembentuk karakter seseorang adalah makanan yang dimakan setiap harinya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, penulis akan membahas sedikit tentang hubungan pola makan dan gaya hidup sehat terhadap pembentukan karakter mahasiswa fakultas tarbiyah dan keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang penulis jadikan sampel dalam penelitian ini.
Kata kunci : pola makan, gaya hidup sehat, karakter.

Teori
Pola makan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang dalam kurun waktu tertentu. Pola makan seseorang akan membawa dampak terhadap keadaan gizinya. Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran dari apa yang dikonsumsinya dalam waktu lama.
Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
Karakter menurut Sigmud Freud dapat diartikan sebagai kumpulan tata nilai yang mewujud dalam suatu sistem daya dorong (daya juang) yang melandasi pemikiran, sikap dan perilaku yang akan ditampilkan secara mantap.
Diantara pendorong pembentuk karakter adalah makanan yang kita makan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Manusia memerlukan energi untuk beraktivitas secara berkesinambungan. Tanpa energy yang berasal dari makanan yang dimakan manusia, maka  sangatlah mustahil bagi manusia dapat menyelesaikan tanggung jawabnya.
Allah SWT menyebutkan dalam Al-Qur’an tentang perintah makan sebanyak 27 kali, diantaranya adalah, “Wahai manusia makanlah makanlah dari makanan dari makanan yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sungguh, syaitan itumusuh yang nyata bagimu.” (Q.S. Al-Baqarah: 168).
“Wahai orang-orang yang beriman makanlah dari rizqi yang baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.” (Q.S. Al-Baqarah: 172)
Pada ayat yang pertama, Allah memerintahkan kepada umat manusia untuk memakan makanan yang halal lagi baik karena makanan yang halal lagi baik akan membantu dalam pembentukan karakter manusia yang baik dan menjauhkan dari perbuatan buruk serta tidak akan tergoda untuk mengikuti langkah-langkah syaitan yang selalu berusaha memalingkan manusia dari ketaatan dan beribadah kepada Allah SWT. Sedangkan pada ayat yang kedua Allah hanya memerintahkan kepada umat Islam, dan pada ayat ini Allah menerangkan bahwa makanan yang baik akan membuat manusia selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah limpahkan kepada kita, dan menimbulkan sikap lapang dada dan sabar. Berdasarkan ayat ini, dapat kita pahami bahwa orang yang memakan makanan yang tidak baik bagi tubuh akan membentuk karakter sombong, keras kepala dan mendzalimi diri sendiri.
Dari sisi Islam, selain kehalalannya, tentu saja kandungan gizinya juga harus diperhatikan. Ibnu Khaldun, salah satu filsuf Islam klasik, dalam bukunya yang terkenal “Muqaddimah”, membahas satu bab khusus soal makanan terhadap karakter manusia dan terhadap ketahanan tubuh, kecerdasan, bahkan terhadap persoalan agama dan ibadah.
“Bahwa makanan yang berlebih-lebihan dan mencampuradukan makanan yang terlalu banyak, banyak yang rusak dan basah yang tidak dapat dicernakan dengan baik di dalam perut dan meninggalkan endapan-endapan yang berbahaya yang menyebabkan kegemukan, menutupi kulit dan mengubah bentuk badan. Uap yang buruk yang menimbulkan makanan itu kemudian naik ke otak dan menutupi proses pemikiran yang menyebabkan kedunguan, masa bodo, dan kurang sabar.”
Pembahasan
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa fakultas tarbiyah dan keguruan UIN Sunan Kalijaga dalam hal ini yang dijadikan sebagai sampel adalah diri penulis sendiri. Penelitian dimulai dari hari Rabu sampai Sabtu, 17 - 20 Oktober 2012 dengan mencatat setiap pola makan yang penulis konsumsi dan setiap karakter yang ada pada diri penulis. Penjelasan tentang hasil penelitian ini tersaji di bawah ini.
-          Pengamatan hari pertama
Rabu, 17 Oktober 2012
Jenis
Waktu
Menu
Karakter
Sarapan
06.30
- bubur kacang hijau
- teh manis hangat
- serius
- ramah
- sabar
- semangat
Makan Siang
13.45
- mie ayam
- es teh manis
- pendiam
- marah
- mudah tersinggung
Makan Malam
19.00
- nasi goreng dan telor
- extra joss
- pemarah
- mudah tersinggung
-          Pengamatan hari ke-2
Kamis, 18 Oktober 2012
Jenis
Waktu
Menu
Karakter
Sarapan
-
-
- pemalas
- pengeluh
Makan Siang
12.30
- nasi pecel
- es teh
- ceria
- pemarah
- tergesa-gesa
Makan Malam
17.30
- mie instan
- fanta
- pemarah
- pemalas
- pemurung
-       Pengamatan hari ke-3
Jumat, 19 Oktober 2012
Jenis
Waktu
Menu
Karakter
Sarapan
08.00
- nasi telor dan kangkung
- es jeruk
- pemurung
- pemalas
Makan Siang
-
-
- pemalas
- pemarah
Makan Malam
18.30
- nasi capcay
- fanta
- pemarah
- pemurung
- pendiam
- teledor
-       Pengamatan hari ke-4
Sabtu, 20 Oktober 2012
Jenis
Waktu
Menu
Karakter
Sarapan
08.00
- buah-buahan
- ceria
- semangat
Makan Siang
13.00
- nasi dan usus goreng
- es teh
- pendiam
- pemalas
- mudah menggerutu
Makan Malam
19.00
- lintong sayur
- air putih
- tenang
- percaya diri
Dari penelitian tersebut menunjukan bahwa waktu dan menu pola makan mahasiswa sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter. Adapun jenis menu makanan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini kesemuanya merupakan makanan halal namun ada beberapa makanan halal yang kurang baik, seperti contoh mie instant atau mie ayam. Dalam mie terkandung beberapa zat gizi dan bahan pengawet. Diantaranya ada bahan lilin yang jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan waktu yang relatif lama bisa menyebabkan kanker. Namun jika daya tahan tubuh kita rendah, maka konsumsi zat lilin dalam dosis rendah pun bisa berdampa buruk bagi kesehatan. Selain itu makanan pedas juga membentu sikap temperamen atau mudah termakan amarah, dan biasanya memiliki sikap yang mudah meledak-ledak.
Di antara contoh minuman yang halal namun tidak baik adalah soft drink. Dalam soft drink mengandung banyak zat aditif yang digunakan untuk tekstil dan material lainnya. Bayangkan jika bahan-bahan tersebut masuk ke dalam tubuh kita, tentu akan memberikan dampak yang cukup buruk bagi kesehatan dan karakter kita. Selain itu dalam soft drink terdapat kandungan asam yang cukup besar dan makanan atau minuman yang memiliki kadar asam yang tinggi biasanya berpengaruh pada sifat seseorang yang cenderung suka menyimpan masalahnya sendiri atau tidak ingin merepotkan orang lain, padahal tidak semua masalah bisa diselesaikan sendiri alias kita tetap butuh bantuan orang lain, dan akibat suka memendam dan menyelesaikan masalah sendiri, orang tipe ini cenderung murung dan tampak tegang alias kurang menikmati hidup.
Kesimpulan
Makanan merupakan kebutuhan dasar yang tidak bisa tidak harus dipenuhi. Dan pemenuhan kebutuhan hidup manusia akan makanan tidak lain untuk melangsungkan kehidupannya. Meskipun makanan sangat dibutuhkan bukan berarti kita boleh dengan seenak selera memilih sembarang makanan untuk dinikmati. Sebab hal itu tidak saja berpengaruh terhadap kesehatan fisik tetapi juga terhadap pembentukan karakter diri.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya adalah pola makan dan jenis makanan yang kita konsumsi sangat berpengaruh bagi pembetukan karakter dalam diri seperti bagi orang-orang yang suka makanan pedas biasanya memiliki sikap temperamen atau mudah termakan amarah, dan biasanya memiliki sikap yang mudah meledak-ledak, untuk itu pengendalian diri penting sekali agar tidak mudah terpancing untuk marah. Sedangkan orang yang suka makan makanan asam adalah tipe orang yang cenderung suka menyimpan masalahnya sendiri atau tidak ingin merepotkan orang lain, padahal tidak semua masalah bisa diselesaikan sendiri alias kita tetap butuh bantuan orang lain, dan akibat suka memendam dan menyelesaikan masalah sendiri, orang tipe ini cenderung murung dan tampak tegang alias kurang menikmati hidup.
Daftar Pustaka
Ibn Khaldun. 1986. Muqaddimah Ibn Khaldun. Jakarta: Pustaka Firdaus, diterjemahkan oleh Ahmadie Thoha
Rikni Primanurhaqqi, Makanan dan Pembentukan Karakter Manusia. Sabili Edisi 11 TH XVI, 18 Desember 2008



0 comments:

Media Power Point "Toleransi"