MEDIA MODUL
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Pengantar Media PAI
Dosen Pengampu: Dr. Sukiman, M.Ag
Disusun Oleh Kelompok VIII:
Eman
Roheman V PAI A / 10411004
Galih
Latiano V PAI A / 10411011
Imalia
Yoni P. V PAI A / 10411019
Anas
Arrosyid V PAI A / 10411020
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012
Modul Al-Qur’an
Untuk Kelas XII
Semester I
Madrasah
Aliyah
Kegiatan
belajar 1 : Toleransi
1.
Standar Kompetensi
memahami
dan menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an tentang anjuran bertoleransi
2.
Kompetensi Dasar
Dengan mempelajari modul ini, Anda dapat mejelaskan
kandungan QS. Al-kafiruun
dan membiasakan sikap bertoleransi seperti terkandung dalam
QS. Al-Kafiruun.
3.
Indokator
Setelah membaca dan mempelajari
pada bahasan kita kali ini nanti, Anda akan mendapatkan penjelasan tentang:
1. Menjelaskan dan mengartikan QS. Al-kafiruun
2. Menjelaskan kandungan QS. Al-kafiruun
3. Membiasakan sikap toleransi dalam
kehidupan sehari-hari
4.
Materi Pokok
Dalam bab ini, Anda akan
mempelajari dan mengetahui tentang:
1. QS. Al-kafiruun dan Terjemahnya
2. Kandungan QS. Al-kafiruun.
3. Sikap toleransi dalam kehidupan
sehari-hari.
5.
Uraian Materi
Apakah Anda pernah bekerja sama
dengan orang lain dalam suatu pekerjaan dalam menyelesaikan suatu masalah? Atau
apakah anda pernah membantu orang lain yang sedang tertimpa musibah? Tentu
tanpa berfikir lebih lama Anda akan menjawabnya pernah. Tapi, pertanyaannya
sekarang adalah apakah Anda pernah bekerja sama dengan orang lain yang tidak
Anda sukai karena berseberangan dengan Anda? atau pernahkah Anda membantu orang
lain yang berbeda dengan Anda? baik itu berbeda golongan, pangkat, status, atau
bahkan berbeda agama dengan Anda. Mungkin kali ini Anda akan sedikit berfikir
lebih lama untuk menjawabnya. Jika jawaban Anda sudah, itulah salah satu contoh
sikap yang akan Anda pelajari saat ini yaitu toleransi.
A.
QS. Al-kafiruun dan Terjemahnya
Surat
al-Kaafirun terdiri atas 6 ayat surat dan merupakan surat yang ke 109. Surat al-kafiruun
termasuk golongan surat-surat Makkiyyah sesudah surat al-Maa’uun. Surat ini dinamai
al Kaafirun (orang-orang Kafir) karena diambil dari perkataan Al-Kaafiruun yang
terdapat pada ayat pertama surat ini. Selain surat Al-kafiruun masih ada
beberapa lagi nama surat dalam Al-Qur’an yang diambil dari ayat pertama surat
tersebut lo. Surat An-Naas, Al-Falaq, At-Tiin, adalah beberapa surat yang
diambil dari perkataan ayat pertamanya.
Surat al-Kaafiruun
menjelaskan tentang habisnya semua harapan orang-orang kafir dalam usaha mereka
agar Nabi Muhammad meninggalkan dakwahnya serta anjuran dalam bertoleransi.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
۰۱ قُلْ يَا
أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
۰٢ لَا أَعْبُدُ
مَا تَعْبُدُونَ
۰٣ وَلَا
أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
۰٤ وَلَا أَنَا
عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ
۰٥ وَلَا
أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُد
۰٦ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
“ Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."
1.
Katakanlah: "Hai orang-orang kafir!"
2.
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
3. Dan kamu bukan penyembah Ilah
yang aku sembah
4.
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. dan kamu tidak pernah (pula)
menjadi penyembah Ilah yang aku sembah
6.
Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku. [QS.
Al-Kafiruun : 1-6]
B.
Kandungan QS. Al-Kafiruun ayat 1-6
Secara umum,
surat al-kafiruun memiliki dua kandungan utama. Pertama, ikrar kemurnian
tauhid. Yang dimaksud dengan kemurnian tauhid di sini adalah khususnya mengenai
tauhiduluhiyah atau tauhid ibadah. Selain ikrar ketauhidan, Surat ini juga
menjelaskan tentang ikrar penolakan terhadap semua bentuk dan praktek
peribadatan kepada selain Allah, yang dilakukan oleh orang-orang kafir. Melihat
pentingnya kedua kandungan makna surat ini maka perlu ditegaskan kembali dengan
berbagai bentuk penegasan yang tergambar secara jelas di bawah ini, seperti:
1.
Allah memerintahkan
Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam untuk memanggil orang-orang kafir dengan
khi tab (panggilan) ’Yaa ayyuhal kafirun’ (Wahai orang-orang kafir), padahal
Al-Qur’an tidak biasa memanggil mereka dengan cara yang vulgar semacam ini.
Yang lebih umum digunakan dalam Al-Qur’an adalah khi tab semacam’ Ya a ayyuhan
naas’ (Wahai sekalian manusia) dan sebagainya.
2.
Pada ayat ke-2 dan ke-4
Allah memerintahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menyatakan
secara tegas, jelas dan terbuka kepada mereka, dan tentu sekaligus kepada
setiap orang kafir sepanjang sejarah, bahwa beliau (begitu pula ummatnya) sama
sekali tidak akan pernah menyembah apa yang disembah oleh orang-orang kafir.
3.
Pada ayat ke-3 dan ke-5
Allah memerintahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menegaskan
juga dengan jelas dan terbuka bahwa, orang-orang kafir pada hakikatnya tidak
akan pernah benar-benar menyembah-Nya. Dimana hal ini bisa pula kita pahami
sebagai larangan atas orang-orang kafir untuk ikut-ikutan melakukan praktek-
praktek peribadatan kepada Allah sementara mereka masih berada dalam
kekafirannya. Mereka baru boleh melakukan berbagai praktek peribadatan tersebut
jika mereka sudah masuk ke dalam agama Islam.
4.
Allah menegaskan hal kedua
dan ketiga diatas dengan melakukan pengulangan ayat, dimana kandungan makna
ayat ke-2 diulang dalam ayat ke-4 dengan sedikit perubahan redaksinash, sedang
ayat ke-3 diulang dalam ayat ke-5 dengan redaksi nash yang sama persis. Adanya
pengulangan ini menunjukkan adanya penafian atas realitas sekaligus larangan
yang bersifat total dan menyeluruh, yang mencakup seluruh waktu (yang lalu,
kini, yang akan datang dan selamanya), dan mencakup seluruh bentuk dan macam
peribadatan.
5.
Allah memungkasi dan
menyempurnakan semua hal diatas dengan penegasan terakhir dalam firman-Nya:
’Lakum diinukum wa liya diin’ (Bagi kalian agama kalian dan bagiku agamaku).
Dimana kalimat penutup yang singkat ini memberikan sebuah penegasan sikap atas
tidak bolehnya pencampuran antara agama Islam dan agama lainnya.
6.
Sikap pengakuan terhadap kemajemukan
dalam hal beragama namun bukan pengakuan pembenaran terhadap agama lain. Dan
hal itu didukung oleh pernyataan yang menegaskan bahwa, tidak boleh ada
pemaksaan untuk masuk agama Islam, apalagi agama yang lain, yakni dalam firman
Allah: ”Laa ikraaha fiddiin” (QS. Al-Baqarah [2]: 256). Dan hal itu lebih
dikuatkan lagi dengan dibenarkannya kaum mukminin bergaul, berhubungan,
berinteraksi dan bekerjasama dengan kaumkaf irin dalam berbagai bidang
kehidupan umum, seperti bidang sosial kemasyarakatan, ekonomi, bisnis dan perdagangan,
politik, pemerintahan dan kenegaraan, dan lain-lain. Yang jelas semua bidang
selain bidang khusus agama yang mencakup masalah aqidah dan ibadah.
C.
Sikap Toleransi Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Rasanya penjelasan tentang surat Al-kafiruun di atas sudah sangat jelas
kan. Mulai dari bacaannya, terjemahnya, hingga kandungan surat Al-kafiruun.
Kini Anda akan mempelajari penerapan sikap toleransi dalam kehidupan
sehari-hari baik di rumah maupun di lingkungan Anda. Namun karena banyaknya
bidang-bidang dalam kehidupan, penjelasan di sini hanya terbatas pada penerapan
sikap toleransi di sekolah, masayarakat, dan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk contoh lainnya bisa Anda cari sendiri.
1.
Sikap Toleransi Dalam Kehidupan di Sekolah
Perlu
Anda diketahui sebelumnya, munculnya perilaku-perilaku seperti tawuran,
berkelahi dan perilaku-perilaku sejenisnya di sekolah merupakan indikasi bahwa
sikap toleransi di sekolah tersebut masihlah sangat rendah. Sikap toleransi di
sekolah sangatlah penting baik antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan
guru, kepala sekolah dengan murid, guru dengan murid maupun murid dengan murid.
Toleransi tersebut dibutuhkan untuk terciptanya proses pembelajaran yang
kondusif, sehingga tujuan dari pendidikan persekolahan dapat tercapai.
Adapun
contoh-contoh toleransi dalam kehidupan sekolah antara lain:
a. Mematuhi
tata tertib sekolah.
Dengan mematuhi tata
tertib sekolah yang ada maka diharapkan tidak ada lagi perilaku-perilaku
menyimpang seperti berelahi atau tawuran. Dengan demikian juga tidak ada
perbedaan dalam memandang tiap siswa di sekolah sehingga diharapkan tercipta
sikap toleransi antar siswa di sekolah.
b. Saling
menyayangi dan menghormati sesama pelajar.
Dengan saling
menyayangi dan menghormati sesama pelajar maka diharapkan sesame siswa akan
merasa saling melindungi dan terhindar dari sikap saling meremehkan dan
merendahkan.
2. Dalam
Kehidupan di Masyarakat
Cobalah
Anda renungkan dan Anda sadari mengapa terjadi peristiwa seperti tawuran antar
pelajar di kota-kota besar, tawuran antar warga, peristiwa atau pertikaian
antar agama dan antar etnis dan lain sebagainya. Peristiwa-peristiwa tersebut
merupakan cerminan dari kurangnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi
toleransi dalam kehidupan di masyarakat antara lain, yaitu:
a. Adanya
sikap saling menghormati dan menghargai antara pemeluk agama.
Sikap ini sangat
penting karena dengan saling menghormati dan menghargai antar pemeluk agama
maka tidak akan ada sikap meremehkan dan mencemooh terhadap suatu keyakinan dan
tercipta sikap saling melindungi serta rasa persaudaraan.
b. Tidak
membeda-bedakan suku, ras atau golongan.
Permasalahan di
masayarakat yang sering menimbulkan konflik adalah karena sikap membeda-bedakan
terhadap suku, rasa tau golongan. Seharusnya sikap membeda-bedakan seperti
itu tidaklah harus terjadi di
masayarakat karena pada dasarnya setiap orang yang hidup di masyarakat adalah
sama dalam hal hak dan kewajibannya.
3. Dalam
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara di dalamnya terdapat kehidupan berbagai macam
pemeluk agama, penganut kepercayaan dan suku bangsa yang berbeda. Namun
demikian perbedaan-perbedaan kehidupan tersebut tidak menjadikan bangsa ini
tercerai-berai, akan tetapi justru menjadi kemajemukan kehidupan sebagai suatu
bangsa dan Negara Indonesia. Oleh karena itu kehidupan tersebut perlu tetap
dipelihara agar tidak terjadi disintegrasi bangsa.
Adapun toleransi
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain:
a. Menciptakan
persatuan dan kesatuan, rasa kebangsaan atau nasionalisme.
Dengan menciptakan
persatuan dan kesatuan, rasa kebangsaan atau nasionalisme pada masing-masing
warga Negara, maka tidak akan lagi perpecahan yang disebabkan konflik karena
tidak adanya toleransi terhadap perbedaan yang ada.
b. Mengakui
dan menghargai hak asasi manusia
Menghargai hak asasi sesame warga
negara merupakan sikap toleransi yang sangat ampuh dalam menangkal adanya
konflik sesame warga Negara. Karena dengan sikap ini setiap warga Negara akan
memahami haknya masing-masing tanpa melanggar hak orang lain.
6.
Rangkuman
Nah,
kini giliran Anda untuk merangkum. Tuliskan ringkasan yang memuat hal-hal
penting seputar tentang meteri QS. Al-kafiruun tentang anjuran bertoleransi.
Anda bisa menuliskannya dalam lembaran berikut. Selamat bekerja.
Rangkuman
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
|
7. Latihan
A.
Setelah selesai membaca uraian materi di atas, sekarang jawablah
pertanyaan-pertayaan berikut ini dengan tepat.
1.
Tuliskan
QS. Al-kafiruun ayat 1-6 lengkap dengan syakalnya!
2.
Sebutkan
2 kandungan kandungan utama surat al-kafiruun!
3.
Jelaskan
penegasan ayat kedua dan keempat dari surat al-kafiruun!
4.
Jelaskan konsep
toleransi dalam Islam surat al-kafiruun!
5.
Sebutkan
masing-masing 2 contoh sikap toleransi dalam kehidupan di sekolah, kehidupan di
masyarakat dan dalam behidupan berbangsa dan bernegara!
B.
Sekarang buatlah peta konsep (mind
map) dari materi tentang QS. Al-Kafirun terkait dengan sifat toleransi !
MIND
MAP
|
8. Tes Mandiri
A. Pilihan Ganda
- Berikan tnda silang (X) pada salah satu jawaban yang tepat dari
pernyataan di bawah ini!
1.
Surat al-kafiruun termasuk golongan surat ….
a.
Makiyyah
b.
Madaniyah
c.
Kuffah
d.
Yaman
2.
Surat al-kafiruun diturunkan setelah surat ….
a.
An-Nass
b.
al-Maa’uun
c.
al-Insyirah
d.
al-Hujurat
3.
Tentang larangan mencampuradukkan keyakinan dan
menghormati terhadap keyakinan orang lain telah ditegaskan pada QS. Al-kafiruun
ayat ….
a.
3
b.
4
c.
5
d.
6
4.
Secara umum, surat al-kafiruun
memiliki dua kandungan utama, yakni ikrar … dan ….
a.
Kemurnian
tauhid, penolakan
b.
Ketauhidan,
kemunkaran
c.
Keikhlasan,
ketamakan
d.
Kejujuran,
kebohongan
5.
Allah memerintahkan
Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam untuk memanggil orang-orang kafir dengan
panggilan ….
a.
Yaa ayyuhal kafirun
b.
Yaa ayyuhal nass
c.
Yaa ayyuhal quraisy
d.
Yaa ayyuhal insan
6.
Surat al-kafiruun ayat 3 berbunyi ….
a.
b.
c.
d.
7.
Berkaitan
dengan surat al-kafiruun pernyataan berilut adalah benar, kecuali ….
a.
Surat al-Kaafirun terdiri
atas 6 ayat
b.
Surat al-kafiruun merupakan
surat yang ke 109
c.
Diperbolehkan bekerjasama
dalam hal ibadah dengan penganut agama lain.
d.
Surat al-kafiruun termasuk
golongan surat-surat Makiyyah
8.
Contoh sikap toleransi
dalam kehidupan di sekolah adalah ….
a.
Saling menyayangi dan menghormati sesama pelajar
b.
Berkata
kasar
c.
Melanggar
tata tertib
d.
Menciptakan
strata sosial
9.
Contoh sikap toleransi
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kecuali
….
a. Merasa
senasib sepenanggungan.
b. Menciptakan
persatuan dan kesatuan, rasa kebangsaan atau nasionalisme
c.
Saling menyayangi dan menghormati sesama pelajar
d. Mengakui
dan menghargai hak asasi manusia.
10.
Agama islam memperbolehkan
bekerja sama dengan pemeluk agama lain kecuali dalam masalah ….
a.
Politik
b.
Ekonomi
c.
Sosial
d.
Akidah
dan ibadah
9. Kunci Jawaban
A. Pilhan Ganda
1. A
2. B
3. D
4. A
5. A
6. B
7. C
8. A
9. C
10. D
10. Upaya Tindak
Lanjut
Cocokanlah hasil jawaban kalian dengan Kunci Jawaban Tes Sumatif
yang ada di bagian akhir modul ini. Kemudian hitunglah jumlah jawaban kalian
yang benar dan gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan kalian terhadap uraian materi dalam modul ini.
Rumus:
Tingkat Penguasaan =
Arti tingkat penguasaan yang Kalian capai:
90 – 100 % :
Baik sekali
80 – 89 % :
Baik
70 – 79 % :
Cukup
< 70 % :
Kurang
Jika tingkat penguasaan kalian mencapai 80
% ke atas, berarti telah cukup baik menguasai uraian materi dalam modul ini dan
Selamat buat Kalian!
Tetapi
bila tingkat penguasaan masih di bawah 80 % Kalian harus bersabar untuk
mempelajari uraian materi dalam modul ini, terutama bagian yang belum Kalian
pahami.
0 comments: